Ketika seperti ini,
siapa yang harus aku salahkan?
Apakah JARAK yang akan
ku persalahkan?
Karena Jarak antara
kita begitu jauh, tuh bertemu pun rasanya sangat mustahil.
Apakah KAMU yang akan
ku persalahkan?
Karena kecuekan kamu
yang aku rasa udah gak terlalu peduli dan mau tau lagi tentang aku?
Atau apakan AKU yang
akan ku persalahkan?
Karena ego ku yang
hanya inginkan kamu untuk selalu ada, ingin kan kamu buat gak lupa aku, dan
kita?
Aku hanya sosok yang
ada dan tak ada di hidupmu.
Aku ada di sekitarmu, tapi
aku tak ada di hadapanmu. Begitu juga kamu.
Cuma butuh perhatian
kamu, udah cukup aku coba mengerti dengan jarak antara kita. Tapi tak bisa kau
coba mengerti dengan keadaan yang kita punya?
Ntahlah..
Aku menuntut salah,
sepertinya gak ada gunanya aku menuntut.
Aku diam, dan diam
saja..
.
. .
“Kita
sama sama tau konsekuensi kita tentang jarak. Jadi aku harap kalau ada apa apa
dari aku, ada yang gak enak tolong kamu langsung bilang, jangan dipendam
sendiri. Kita sama sama jauh, kalau ada apa apa langsung bilang, jangan diem.”
.
. .